Beranda | Artikel
Begadang Ketika Itikaf Secara Medis
Sabtu, 23 April 2022

[Rubrik: Sekedar Sharing]

Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam semakin bersemangat dan giat beribadah. Beliau menghidupkan malam-malamnya dan mengajak keluarganya untuk beribadah. Dalam sebuah hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ أَيْ اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)

Berdasarkan hadits ini, Nabi begadang di malam-malam tersebut supaya bisa maksimal dalam beribadah. Jika ditinjau dari sisi medis pun, sesekali begadang juga tidak mengapa selama tidak menjadi pola hidup yang dilakukan terus menerus. Karena tidak dipungkiri terkadang waktu malam itulah yang paling bagus untuk mengerjakan sesuatu. Selain waktunya panjang, keadaan yang sunyi dan sepi juga sangat mendukung agar bisa lebih fokus mengerjakannya.

Sudah menjadi kebiasaan para ulama sejak dahulu untuk begadang demi mentelaah dan mengkaji ilmu. Dikisahkan bahwa Imam Syafi’i pernah semalaman begadang tak tertidur sama sekali memikirkan salah satu hadits Nabi. Setelah malam yang panjang itu berlalu, beliau berhasil menyimpulkan 1.000 faedah dari hadis tersebut!!

Beberapa hal-hal besar juga hanya bisa diraih jika rela begadang. Imam Syafi’i berkata,

بقَدْرِ الكدِّ تُكتَسَبُ المَعَــالي ….ومَنْ طَلبَ العُلا سَهِـرَ اللّيالي

Ketinggian diraih berdasarkan ukuran kerja keras…
Barang siapa yang ingin meraih puncak maka dia akan begadang

Kesimpulannya, tidak mengapa begadang terkadang dilakukan untuk mengerjakan kegiatan-kegiatan bermanfaat. Bahkan dalam sebagian keadaan menjadi dianjurkan. Secara medis pun tidak masalah selama tidak menjadi pola hidup yang dilakukan terus menerus.

Termasuk kegiatan yang bermanfaat adalah begadang beribadah di malam-malam 10 akhir Ramadhan, dengan i’tikaf, shalat, membaca Al-Quran, berdzikir, dst. Sebagai solusi, kita bisa mengganti tidur kita di waktu siang. InsyaAllah tidak akan mengganggu kesehatan.

Artikel www.muslimafiyah.com (Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/begadang-ketika-itikaf-secara-medis.html